Indonesia patut berbangga, karena
penemu teknologi 4G adalah orang Indonesia asli Wongkediri , alumni Smada
kediri tahun 2006, dialah Prof. Khoirul Anwar , yang menemukan dan sekaligus
pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division
Multiplexing). Khoirul Anwar adalah alumni Teknik Elektro ITB dengan cumlaude
di 2000, kemudian melanjutkan pendidikan di Nara Institute of Science and
Technology (NAIST) dan memperoleh gelar master di tahun 2005 serta doktor pada
2008. Beliau juga penerima IEEE Best Student Paper Award of IEEE Radio and
Wireless Symposium (RWS) 2006, di California. Penemuan teknologi 4G berbasis
OFDM diawalinya dengan ide mengurangi daya transmisi untuk meningkatkan
kecepatan transmisi data. Penurunan daya dilakukan hingga 5dB saja (100.000 =
10 pangkat 5 kali lebih kecil dari teknologi sebelumnya) dan hasilnya kecepatan
transmisi meningkat. Pada paten keduanya, Khoirul Anwar kembali membuat dunia
kagum, kali ini adalah menghapus sama sekali guard interval/GI, tentu saja ini
malahmembuat frekuensi yang berbeda akan bertabrakan, alih-alih menambah
kecepatan. Namun, anak Indonesia asli asal Kediri ini mengkompensasi risiko
tersebut dengan mengembangkan algoritma khusus di laboratorium, hasilnya
interferensi tersebut dapat diatasi dengan unjuk kerja yang sama seperti sistem
biasa dengan adanya GI.Kini hasil temuan yang telah dipatenkan itu digunakan
oleh sebuah perusahaan elektronik besar asal Jepang.
Bahkan teknologi ini juga
tengah dijajaki oleh raksasa telekomunikasi China, Huawei Technology. Itulah
yang mengantarkan alumnus ITB tersebut kini menjadi asisten profesor di JAIST,
Jepang. Dia mengajar mata kuliah dasar engineering, melakukan penelitian, dan
membimbing mahasiswa. Saat ini Khoirul sedang menekuni dua topik penelitian
yang dilakukan sendiri dan enam topik penelitian yang digarapbersama enam
mahasiswanya. Sukses di negeri orang tak membuatnya lupa dengan tanah
kelahiran. “Suatu saat saya juga akan tetap pulang ke Indonesia. Setelah meraih
ilmu yang banyak di luar negeri,” kata Khoirul.
Baginya keluarga banyak
memberikan inspirasi dalam menemukan
ide-ide baru. “Belakangan ini saya berhasil menemukan teknik baru dan
sangatefisien untuk wireless network saat bermain dengan anak-anak,” katanya
Khoirul sering mengajak anak-anaknya melakukan riset kecil-kecilan di rumahnya.
Bersama anak-anaknya pula, Khoirul sering menyempatkan waktu menonton bersama,
terutama film animasi kegemarannya: Dragon Ball Z, Kungfu Panda, Gibli, atau
Detektif Conan. “Film animasi mengajarkan anak kita nilai yang harus kita
pahami dalam kehidupan,” kata Khoirul. Film animasi Gibli, misalnya, banyak
bercerita bagaimana seharusnya manusia bisabersahabat dengan alam, tidak
merusaknya, serta mencintai mahluk hidup. Bahkan ide dan semangat baru
terkadang muncul dari menonton film. Misalnya nilai kehidupan yang dia petik
dari film Kungfu Panda: ‘There is no secret ingredient, just believe’. “Nilai
ini saya artikan bahwa tidak ada rahasia sukses, percayalah bahwa apapun yang
kita kerjakan bisa membuat kita sukses.” kata Khoirul. Professor Khoirul Anwar
lahir pada 22 Agustus 1978 di Kediri, Jawa Timur. iamerupakan Putra dari
pasangan (almarhum) Sudjianto dengan Siti Patmi seorang petani di Ds. Jabon,
Juwet Kec. Kunjang, Kediri. ayahnya meninggal karena sakit saat ia baru lulus
SD tahun 1990. Ayah Khoirul meninggal karena sakit, saat ia baru lulus SD pada
1990. Ibunyalah kemudian berusaha keras menyekolahkannya, walaupun kedua orang
tuanya tidak ada yang lulus SD. Sejak kecil, Khoirul hidup dalam kemiskinan.
Tapi ada saja jalan baginya untuk terus menuntut ilmu. Misalkan, ketika
melanjutkan sekolah di SMA 2 Kediri, tiba-tiba ada orang yang menawarkan kos
gratis untuknya. Kemudian ia meneruskan kuliah di ITB Bandung Jurusan
TeknikElektro lulus dengan predikat cumlaude di tahun 2000. Setelah sukses dia tak
pernah lupa dengan asalnya, hasil royalti paten pertamanya itu ia berikan
untukibunya yang kini hidup bertani di Kediri. Pendidikan:
SMA Negeri 2 Kediri, (1996)
B.Eng. from Institut Teknologi
Bandung, ITB (2000),
M.Eng. from Nara Institute of
Science and Technology, NAIST (2005),
Dr.Eng. from Nara Institute of
Science and Technology, NAIST (2008).